A well is filed with water. You know that well. But there are wells filled with human skeleton (tengkorak). Hii!! Have you ever heard about that? These well were found in Chichen Itza,Mexico. Chichen Itza is in Yukatan Peninsula (semenanjung). This Mayan city was voted (terpilih) as one of the New Seven Wonders of the World in 2007. Let’s find out more about this worid wonder.
Pada masa lau di Chichen Itza, terdapat dua sumur pengorbanan. Sumur-sumur itu sangat penting karena tidak ada sungai diSemenanjung Yukatan. Di musim kering, kedua sumur tersebut merupakan satu-satunya sumber air. Suku Indian Maya berdiam di kota itu. Mereka melemparkan persembahan ke dalam sumur. Persembahan mereka adalah nilam, keramik, dan bahkan manusia. Kabarnya, pada musim kemarau tiba, suku ini mempersembahkan seorang anak kecil bagi dewa dengan melemparkannya ke dalam sumur lewat sebuah ritual. Sejumlah tulang manusia memang di temukan di dasar sumur-sumur tersebut.
Selain sumur, peninggalan bangunan lainnya yang menarik di Chiche Itza adalah istana El Castillo, Kuil Pejuang yang bentuknya seperti pyramid, lapangan bola Ballcourt, Kuil Pendeta Tingkat Tinggi, biara Las Majos, Observatorium Astronomi El Caracol, dan bangunan pertama Old Chichen.
Chichen Itza didirikan oleh raja suku Toltec bernama Quetzalcoatl di tahun 514. Ia dating ke Semenanjung Yukatan bersama pasukannya. Saat itu, Suku Maya sudah menguasai daerah tersebut. Suku Maya dan Toltec membangun berbagai kuil yang menyerupai pyramid. Chichen Itza berkembang menjadi pusat pemerintahan, ekonomi dan kebudayaan Maya. Kota ini kemudian menjadi symbol pemujaan dan ilmu pengetahuan. Dalam bahasa Indian Maya, Chichen Itza berarti tanah suci bagi Indian yang peradabannya cukup tinggi.
Kota ini menampilkan banyak gaya struktur bangunan Meksiko. Saat itu, bahan bangunan terpenting adalah batu. Kemahiran suku Maya memotong dan Mengukir batu-batu besar sungguh luar biasa. Kota tersebut memiliki banyak pahatan raksasa.
Suku Maya hanya menempati kota itu sesaat. Pada tahun 1221 Masehi, terjadi revolusi dan perang sipil di wilayah Indian Maya. Beberapa bangunan di Chichen Itza rusak. Perang tersebut menyebabkan lenyapnya peradaban Maya sebelum orang-orang Eropa datang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar